Yukk.... Kenalan Sama Bulan Rajab
PENGENALAN BULAN RAJAB
Rajab dalam Bahasa Arab bermakna agung dan terhormat. Dikatakan
bahwa kata “Rajab” terdiri dari tiga huruf, yaitu “ ر - ج - ب“,
“Ra” yang menunjukkan rahmat Allah SWT (Rahmatullah), “Jim” yang
menunjukkan dosa hamba (Jurmil ‘Abdi), dan “Ba” yang menunjukkan
kebaikan Allah SWT (Birullah). Seakan-akan Allah SWT berfirman, “Hai
hamba-Ku! Aku telah menempatkan dosa dan kemaksiatanmu diantara rahmat dan
kebaikan-Ku. Maka tidak tercatat lagi dosa dan maksiatmu karena kehormatan
Bulan Rajab”.
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram yang memiliki makna
bulan yang dimuliakan. Adapun bulan-bulan haram terdiri dari Bulan Muharram,
Bulan Rajab, Bulan Dzulqa'dah dan Bulan Dzulhijjah. Allah SWT mengisyaratkan
ke-empat bulan tersebut dalam al-Qur’an sebagaimana firman-Nya dalam QS.
at-Taubah ayat 36:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas
bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya
(empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana
mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang bertaqwa.”
Keterangan mengenai ke-empat bulan haram tersebut merujuk kepada
penjelasan Ibnu Katsir dalam tafsirnya yang mengambil sumber hadits dari Imam Ahmad,
bahwa ketika Rasulullah SAW. sedang menunaikan Haji Wada’ (Haji Terakhir),
beliau bersabda “Ingatlah, sesungguhnya zaman telah berputar seperti
keadaannya sejak hari Allah SWT. menciptakan langit dan bumi. Satu tahun
terdiri atas dua belas bulan, empat bulan diantaranya adalah bulan-bulan haram
(suci), tiga diantaranya berturut-turut, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan
Muharram, yang lainnya ialah Rajab Mudar, yang terletak diantara bulan Jumada
(Jumadil Akhir) dan Sya’ban”.
MENGAPA DINAMAKAN BULAN HARAM?
Dinamakan bulan haram karena peperangan diharamkan pada bulan-bulan
tersebut. Pada bulan tersebut orang Islam dilarang menganiaya diri sendiri
dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang.
Perintah memuliakan bulan haram merupakan salah satu apresiasi yang
diberikan al-Qur’an terhadap tradisi dan budaya masyarakat Arab jahiliyah yang
telah mengakar dalam kehidupan mereka. Manakala memasuki bulan-bulan haram,
mereka dilarang untuk bermusuhan, berbuat dzalim kepada sesama, mengganggu
orang yang tengah melakukan ibadah haji, hingga larangan melakukan peperangan.
Disamping itu, terdapat ragam peristiwa yang terjadi dibulan-bulan
haram yang patut untuk diketahui. Diantaranya adalah taubat Nabi Adam AS.
kepada Allah SWT. serta pertemuan dengan sang istri yang terjadi pada Bulan
Muharram,pada Bulan Rajab merupakan bulan diangkatnya Nabi Muhammad SAW.
sebagai Rasul, Dzulqa'dah merupakan bulan napak tilas Nabi Musa AS. dan
Dzulhijjah merupakan bulan terbunuhnya Khalifah Umar bin Khattab, serta
keberhasilan Shalahuddin al-Ayyubi menembus benteng terkuat yaitu Benteng Azaz
yang belum pernah ditaklukkan oleh siapapun.
RAJAB ADALAH BULAN ISTIGHFAR (MOHON
AMPUNAN ALLAH SWT)
Para ulama mengatakan Rajab adalah bulan istighfar, Sya’ban adalah
bulan shalawat atas Nabi Muhammad SAW, dan Ramadhan adalah bulan al-Qur’an.
Yang dimaksud ampunan ialah amal-amal yang menyebabkan turunnya ampunan Allah SWT seperti Islam, taubat, jihad, amal ibadah, dan amal shaleh lainnya.
Dikatakan bahwa Bulan Rajab mendapat julukan sebagai bulan yang “tuli”
karena pada bulan itu para malaikat yang bertugas mencatat amal-amal manusia (al-Kirama
al-Katibin) mencatat amal kebajikan dan amal keburukan pada setiap bulan. Namun
pada Bulan Rajab, malaikat hanya mencatat amal-amal kebajikannya dan tidak
mencatat kejahatan dan kemaksiatannya. Karena dalam Bulan Rajab para malaikat
tidak mendengar kejahatan sehingga hanya mencatat amal kebajikan saja.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sesungguhnya Rajab adalah
bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku”. Abu Muhammad
al-Khallal menyebutkan tentang keutamaan Bulan Rajab yang dia nukil dari Ibnu
Abbas r.a. Menurutnya, Ibnu Abbas r.a. pernah berkata, “Puasa pada hari
pertama Bulan Rajab merupakan penebus dosa (kaffarat) selama tiga tahun. Puasa
pada hari kedua merupakan penebus dosa selama dua tahun. Puasa pada hari ketiga
merupakan penebus dosa selama setahun. Selanjutnya puasa setiap harinya merupakan
penebus dosa selama sebulan”.
---( Wallahu ‘Alam )--
DAFTAR PUSTAKA
Dra. HJ. Udji Asiyah, M.Si., Dakwah Kreatif:
Muharam, Maulid Nabi, Rajab dan Sya’ban, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2016).
Al-Ghazali, dkk., Hikmah & Rahasia Puasa,
(Jakarta: Indocamp, 2004).
MUI Digital (redaksi@mui.or.id), “Bulan Haram dan Syariat Memuliakannya Menurut
Alquran”, dalam https://mui.or.id/hikmah/35610/bulan-haram-dan-syariat-memuliakannya-menurut-alquran/
diposting pada 7 Juni 2022.
Komentar
Posting Komentar